Puisi : Setiaku Sampai Disini

Blogger Bodoh - Puisi : Setiaku Sampai Disini - Ada juga yang mengirim ungkapan hatinya melalui sebuah puisi. Mengeluarkan uneg-uneg dalam hati dalam bentuk tulisan. Berikut ini sebuah tulisan yang di kirim oleh Mas Risal, teman saya yang lagi GALAU ... hehehe ... Maaf yach Mas Risal ..... Sebuah puisi ungkapan hati seorang yang telah merasa bosan tuk setia. Seperti status FB yang di buat teman kemarin di wall-nya "Dalam sebuah hubungan, setia adalah pekerjaan paling membosankan..". Langsung saja yach kita lihat puisi mas Risal nich yang lagi Galau ...

Setiaku Sampai Disini
By : Risal Danury

Ketika semua orang saling mengerti
Mengapa bintang hatiku tidak
Ketika semua yang kulakukan demi dya
Mengapa malah di anggap sebaliknya

Kau sepertinya telah bosan pada diriku
Terkadang saya merasa hal lebih sakit
Ketika merasa engkau telah jijik padaku
Dan tak ada lagi rasa cinta pada dirimu

Sakit aku diperlakukan seperti itu
Ketika kamu lebih bangga pada yang lain ketimbang aku
Ketika mulutmu sering menyebut nama orang lain ketimbang aku
Padahal aku mencintaimu dengan tulus

Setia kuberikan padamu
tanpa sedikitpun pamrih dalam hatiku
Berjuta godaan datang padaku
tapi aku hanya memilih tuk bertahan dengan mu

Perlakuan mu membuatku sakit
Menciptakan goresan dalam hatiku
Yang tak mungkin di hapus oleh airmata dan waktu
akan terbuka hingga ujung usiaku

Aku telah memikirkan semuanya
Akan kukubur cintaku bersama setiaku
Dilautan rasa sakit dalam hatiku
Dan kulupakan semua kenangan indah ku

Ini hari akhir aku memiliki setia dalam hatiku
Dan tak akan lagi memiliki setia hingga akhir hayatku
Maafkan aku wahai cintaku ..
Sejak hari ini, banyak ruang kosong dalam hatiku
Mungkin akan di isi oleh cinta lain
Karena setiaku sampai disini

Sepertinya ceritanya cukup menyakitkan nich, tapi Mas Risal tidak menulis ini setia pada pacar apa sama istri. Tapi klo dilihat dari tulisan terakhir yang di maksudkan adalah istrinya, jika pacarnya khan tinggal di putusin. Moga saja cuman pacarnya ... !!! Thankz mas Risal